Latest News

Iklan

" });

Ditunda, Persebaya dan Persepam-MU Legowo

SLI - Sebelum diputuskan ditunda, Persebaya menolak keras keputusan tersebut. Namun setelah disertai berbagai alasan, Persebaya akhirnya melunak. Mereka akhirnya menerima penundaan pertandingan kontra tuan rumah Persepam-Madura United (Persepam-MU).

Dua jam sebelum kick off pertandingan, diadakan rapat di ruang wartawan Stadion Gelora Bangkalan, Jumat (14/2/2014) siang. Rapat berlangsung cukup alot. Salah satu wakil dari kubu Persebaya, yakni dr Nanang Tri Wahyudi adalah sosok yang berusaha agar pertandingan berjalan sesuai jadwal.

Nanang menilai Panitia Pelaksana (Panpel) Persepam kurang siggap dalam mengantisipasi abu vulkanik yang menutupi Stadion Gelora Bangkalan. Seharusnya sejak pagi sudah dilakukan penyiraman. Tapi bagaimana lagi, karena sudah tidak memungkinkan, kami akan menerima keputusan ini," ujar dr Nanang.

Direktur Olahraga Persebaya, Dhimam Abror Djuraid juga tak mempermasalahkan keputusan penundaan pertandingan lawan Laskar Sape Kerap, julukan Persepam-MU. "Tidak apa-apa. Sepakbola tak semata-mata faktor teknis, tapi urusan kemanusiaan juga," ujar Abror kalem.

Sementara itu, asisten manajer Persepam, Abdul Mukti juga menerima keputusan ini. Menurut Mukti, sudah ada himbauan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan agar pertandingan ditunda karena debu vulkanik Gubung Kelud dianggap berbahaya bagi pemain.

"Kami mengikuti saran dari Dinkes karena debu hasil erupsi Gunung Kelud masih berbahaya dan bisa mengganggu pernafasan pemain," ujar Mukti.

Dikonfirmasi terpisah, penundaan laga ini juga diamini oleh PT Liga Indonesia selaku operator liga. "Kita menjalankan prosedur normal. Karena force majeur, laga ditunda. Kita tunggu perkembangan situasinya untuk menentukan jadwal baru," tutur CEO PT LI, Joko Driyono.[beritajatim]