Latest News

Iklan

" });

Wasit Persipura Vs Persiba: Demi Allah, Saya Tak Terima Suap

Ahmad Suparman - IST
SLI - Nama Ahmad Suparman tengah menjadi sorotan di persepakbolaan nasional. Kecaman terus datang menghampiri wasit asal Jawa Barat tersebut, karena dianggap tidak becus dalam memimpin pertandingan Persipura Jayapura kontra Persiba Balikpapan di Liga Super Indonesia (ISL), Kamis 20 Februari lalu.

Kepemimpinan Ahmad dalam laga yang digelar di Stadion Mandala, Jayapura itu, menuai kontroversi. Saat itu, Ahmad menghadiahi tuan rumah penalti di masa injury time setelah menganggap bek Persiba handball. Namun, dalam tayangan ulang terlihat bola hanya mengenai pinggul salah seorang bek Beruang Madu.

Penalti itu mengantar Persipura menang 1-0 atas Persiba lewat eksekusi, Ian Kabes. Skor ini bertahan hingga pluit panjang dibunyikan.

Suparman juga dianggap tak tegas karena hanya mengganjar pemain Persipura, Domingus Fakdawer dengan kartu kuning. Dia tertangkap kamera memukul wajah bomber Persiba, Fernando Soler. 

Menurut Pasal 12 Law of The Game, pemain harusnya diganjar kartu merah ketika memukul pemain lainnya. Saat ini Suparman sudah dirumahkan dan tinggal menunggu vonis dari Komite Wasit PSSI. Seperti apa pembelaan Suparman atas tudingan tersebut?

Suparman mengaku dalam kondisi yang kurang fit saat memimpin laga Persipura vs Persiba. Akibatnya, dia kurang fokus dalam menjalankan tugasnya sebagai pengadil lapangan.

"Sejak awal, rasanya blank saja. Seperti tidak konsen ke pertandingan. Mungkin juga badan saya kurang fit, sebelumnya juga habis memimpin pertandingan Mitra Kukar di Kalimantan, dan langsung terbang ke Papua,” ungkap Suparman.

Suparman tidak membantah melakukan sejumlah kesalahan dalam laga tersebut. Dia juga sadar bahwa saat ini telah mencoreng nama Komite Wasit Indonesia. Oleh karena itu, dia bersedia menerima apapun sanksi yang akan dijatuhkan.

Meski demikian, wasit berusia 43 tahun itu membantah bila dia merasa tertekan saat memimpin laga kandang Persipura. Menurutnya, tekanan selama memimpin laga di Indonesia sudah biasa dirasakan sehingga paham risiko yang dihadapi.

"Saya berani sumpah, demi Allah tidak ada kaitannya dengan suap atau apa pun. Tidak ada intervensi yang saya terima. Ini murni kesalahan saya, dan saya akui.”

Secara administratif, vonis memang belum dijatuhkan kepada Suparman. Namun Komite Wasit PSSI sudah merumahkan wasit kelahiran Jatinangor tersebut. Dia diistirahatkan menunggu putusan tetap diterbitkan.
"Pasrah saja. Memang salah saya, dan saya juga meminta maaf. Mungkin umur sudah kepala empat begini, memang harus pensiun juga jadi wasit."

Kembali Mengajar
Selain berprofesi sebagai wasit, Suparman, merupakan tenaga pengajar honorer di Sekolah Dasar. Bila memang akhirnya Komite Wasit memecatnya, Suparman akan kembali mengajar.

"Kalau akhirnya keputusan dipecat, saya mungkin fokus mengajar Penjaskes di sekolah (Pendidikan Jasmani dan Kesehatan)," kata Suparman.

"Saya kebetulan juga sudah punya lisensi nasional pengawas pertandingan. Sebelumnya saya juga sering jadi instruktur wasit-wasit futsal, ya mungkin bisa beralih ke sana,” sambung Suparman.[viva]