 |
| Ferdinand Sinaga terkena denda dan sanksi larangan bermain sebanyak 2 laga. (Foto: Dok.SINDO) |
Seperti diberitakan sebelumnya, Komdis PSSI telah melakukan sidang pada Kamis 27 Februari lalu, terkait beberapa pelanggaran yang terjadi di beberapa laga Indonesia Super League (2014). Hasil sidang tersebut, komdis mengeluarkan 10 keputusannya.
Dalam putusan tersebut kubu Persib menjadi tim yang paling banyak terkena denda. Dari empat putusan yang di tunjukan ke Persib, total klub asuhan Djadjang Nurdjaman itu harus mengeluarkan denda sebesar Rp325 juta dan harus dibayar paling lambat 27 Maret nanti.
Terkait hal tersebut Komisaris PT PBB, Kuswara S. Taryono menyatakan bahwa saat ini belum bisa memberikan sikap. Kuswara menyatakan, pihaknya akan mengkaji terlebih dahulu agar mengetahui pertimbangan hukum apa yang melandasi sanksi tersebut.
"Kita harus cermat dalam mengkaji keputusan itu. Setelah itu kita akan mengambil langkah apa yang harus diambil," kata Kuswara sebagaimana dikutip situs resmi Persib.
Ia juga menambahkan bahwa saat ini pihaknya belum menerima surat resmi perihal adanya sanksi berupa denda sebesar Rp325 juta tersebut. Hal itu pun menjadi salah satu yang membuatnya keberatan.
"Tenggang waktunya kan masih ada, karena kita juga belum menerima surat resminya. Kalaupun sudah kita mempelajari dulu, sehingga langkah yang kita ambil maksimal dan matang," paparnya.
Adapun rincian Rp325 juta sebagai berikut:
1. Panitia Pelaksana (Panpel) Persib gagal menyelenggarakan laga kandang antara Persib kontra Persija (50 juta),
2. Adanya nyanyian rasis dan pelemparan botol air mineral saat laga menghadapi Semen Padang pada 16 Februari 2014, Panpel Persib pun harus membayar denda Rp 250 juta.
3. Pemain Persib, Ferdinand Sinaga, yang memaki wasit saat laga melawan Semen Padang. Sinaga pun dilarang bermain sebanyak dua laga dan didenda sebesar Rp25 juta.[okezone]
