Latest News

Iklan

" });

Gandeng Sportradar,PSSI Serius Perangi Pengaturan Skor


SLI - Pengaturan skor memang menjadi musuh besar dalam pertandingan sepakbola, dan masalah tersebut menggerogoti kompetisi dimanapun tak terkecuali di Indonesia. Dalam hal tersebut, PSSI menggandeng Sportradar untuk membantu memerangi masalah pengaturan skor.

Sportradar sendiri merupakan badan yang menyediakan, mencegah dan mengedukasi federasi olahraga, liga maupun klub untuk memerangi masalah pengaturan skor yang umumnya dilakoni oleh rumah-rumah judi legal ataupun ilegal.

"Ini adalah suatu upaya untuk memulai babak baru. Bahwa match fixing (pengaturan skor) butuh lebih dari sekedar diskusi, kami butuh partner baru, rekan baru untuk menyelidiki, menginvestigasi kasus seperti ini lebih jauh," kata Joko Driyono dalam sesi jumpa pers di kantor pusat PSSI, Selasa (12/8) siang.

Kasus pengaturan skor sendiri pernah dibuktikan pada klub Persibo Bojonegoro di Piala AFC. Dan Sportradar dinilai sebagai rekan yang tepat untuk digandeng PSSI karena sudah memiliki catatan bagus dalam membantu memerangi manipulasi pertandingan dan pengaturan skor.

"Kami akan langsung bekerja untuk ini, karena didukung dengan Sportradar. Mereka sudah punya rekam jejak internasional," jelas Hinca Panjaitan selaku departemen integritas.

"Indonesia juga tidak tertinggal soal match fixing, karena juga sudah pernah terungkap kasus Persibo Bojonegoro tahun lalu. Kita akan lihat lagi lebih dalam.

"Semoga tidak ada lagi masyarakat yang ragu terhadap PSSI untuk memerangi match fixing dan memproteksi sepakbola Indonesia," tandas pria yang juga menjabat sebagai ketua Komisi Disiplin itu.

AFC sebagai induk federasi sepakbola Asia pun sudah menggandeng Sportradar sejak 2013, di mana perjanjian dilakukan di Kuala Lumpur dan Indonesia merupakan negara Asia kedua yang bekerja sama langsung dengan badan pengamanan asal Swiss itu.

"Dimulai pada tahun 2013 kami memulai kerja sama dengan AFC di Kuala Lumpur dan semoga kerja sama seperti ini bisa menjalar ke seluruh bagian lain untuk sepakbola yang lebih baik," buka Andreas Krannich sebagai managing director strategy and integrity dari Sportradar.

"Setelah sepuluh tahun kami bekerja, kami juga bekerja sama dengan Concacaf dan sekarang kami bekerja sama langsung dengan Indonesia."

Andreas menambahkan, bahwa lebih dari 1500 pertandingan diduga terjadi manipulasi dan Sportradar setiap harinya mengelola sekitar lima juta data pertandingan yang masuk untuk kemudian diolah oleh 200 ahli dalam bidangnya dengan didukung sistem tertentu.

"Lebih dari 1500 pertandingan yang tercatat dimanipulasi, kita memerangi kejahatan internasional. Sportradar juga mendeteksi beberapa kasus di Indonesia dan itu yang kami harap bisa dibersihkan.

"Kami memiliki 200 ahli yang didukung dengan sistem untuk mengivesitgasi dan mengolah data-data yang masuk. Setiap hari ada sekitar lima juta data yang masuk kepada kami, dan jika ada perubahan akan terus termonitor."

Sebagai badan yang menyediakan data untuk membantu memerangi pengaturan skor, Sportdata pun bisa bekerja sama dengan Interpol untuk menindaklanjuti langsung pihak yang terlibat dalam manipulasi pertandingan.

"Jika ada permasalahan match fixing. Sportradar bisa bekerja sama dengan Interpol untuk menindaklanjuti," ucap Joko. PSSI akan bekerja sama dengan Sportradar selama tiga tahun ke depan.[goal]