Latest News

Iklan

" });

Tunggak Gaji Pemain, Bukan Cuma Klub ISL yang Salah


SeputarLigaIndonesia.Com - Kick off Indonesia Super League (ISL) 2015 terancam diundur setelah Tim Sembilan Kemenpora dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) merekomendasikan penundaan dan memperketat persyaratan klub kontestan. Salah satu masalah klasik yang selalu berulang setiap tahun adalah klub yang menunggak gaji pemainnya. Makanya BOPI, termasuk Tim Sembilan langsung mengambil keputusan tegas.

Menyikapi hal itu, praktisi dan pengamat pembinaan pemain usia muda, Taufik Jursal Effendi, menilai jika klub ISL tidak sepenuhnya salah. Hal itu karena banyaknya biaya yang harus ditanggung klub, seperti biaya akomodasi ketika bertanding lintas pulau.

Ditambah lagi adanya harga pemain yang semakin mahal setiap musimnya. Salah satu contoh pemain yang harganya mahal adalah legiun asing baru milik Arema Cronous Indonesia, Fabiano Beltrame dan Victor Igbonefo yang mencapai miliaran rupiah.

“Semua tidak bisa salahkan klub, karena harga pemain lebih mahal musim ini. Selain itu juga, biaya akomodasi jika harus bertanding dengan tim di luar pulau menjadi biaya yang cukup besar. Saya kira di awal harus ada komitmen, perjanjian dan kesepahaman. Sekarang juga sudah ada APPI (Asosiasi Pemain Profesional Indonesia). Jadi APPI harus ada kesepakatan bersama klub,” ujar Jursal, Selasa (17/2/2015).

Meski terhalang berbagai kendala dan kritik, PT Liga, sebagai operator ISL tetap menggelar kompetisi sesuai jadwal, yaitu pada 20 Februari 2015. Keputusan itu merupakan hasil rapat antara PT Liga, PSSI dan 18 klub peserta ISL yang diadakan pada Senin 16 Februari 2015 malam. Peserta rapat menolak rekomendasi BOPI dan Tim Sembilan Kemenpora.[okezone]