Latest News

Iklan

" });

PSSI Bereskan Tiga Masalah di Asprov PSSI Sulsel

La Nyalla - Okezone
SLI -PSSI turun tangan membereskan masalah yang terjadi di Asprov (asosiasi provinsi) PSSI Sulsel (Sulawesi Selatan). Solusi problem yang akhirnya terurai berupa tiga pokok.

Pertama, pemberlakuan sanksi terhadap Kadir Halid dan Ryan Latief. Kedua, menganulir hasil Musprov (musyawarah provinsi) PSSI Sulsel yang lalu. Ketiga, menjadwalkan Musprov ulang pada 16 Maret mendatang.

Ketiga pokok uraian itu dikemukakan Wakil Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti pada wartawan di Makassar, Kamis (27/2/2014). “Sengaja saya datang ke Makassar untuk membentuk Panpel dan SC (Steering Committee). Sudah ditunjuk PSSI Pusat bahwa yang menjadi Ketua SC (Musprov PSSI Sulsel) nanti adalah Hadiyandra dan Ketua Panpel Budi Setiawan dengan dibantu oleh teman-teman dari PSSI Sulsel,” kata La Nyalla yang datang didampingi Hadi dan Budi yang selama ini menjabat ketua dan sekretaris Task-Force PSSI. 

Turut mendampingi mereka bertiga, Ketua Umum KONI Sulsel Andi Darussalam Tabusalla. Andi mengatakan, La Nyalla saat ini juga sebagai pelaksana tugas Ketua Asprov (Asosiasi Provinsi) PSSI Sulsel.

Diketahui, PSSI telah membekukan kepengurusan Asprov PSSI Sulsel menyusul dianulirnya hasil Musprov silam dan jatuhnya sanksi atas Kadir Halid dan Ryan Latief. Kadir terpilih sebagai ketua Asprov PSSI Sulsel versi Musprov yang dinyatakan batal itu, sedangkan Ryan sendiri menjabat sekretaris dalam kepengurusan di bawah Kadir.

La Nyalla membeberkan, hasil keputusan Komdis (Komisi Disiplin) PSSI menghukum kedua nama tersebut. “Jadi, mereka diberi waktu satu minggu setelah menerima sanksi itu dan saya sudah kirim melalui emailnya Ryan dan Kadir, dan sudah mereka terima. Satu minggu kemudian tidak ada balasan. Ini hukumnya PSSI bahwa dia sudah melanggar aturan main di PSSI,” ujar lelaki berkacamata itu.

Disebutkan, Ryan Latief dilaporkan kepada PSSI (bukan kepada polisi-Red) gara-gara menghujat PSSI di Facebook dalam fanpage PSSI yang dibuka untuk umum. Sementara Kadir Halid sudah jelas tidak memakai pedoman dasar yang dikeluarkan oleh PSSI dalam Musprov PSSI Sulsel.

“Pedoman dasar yang dia keluarkan adalah pedoman dasar yang sudah dikotak-katik. Kasarnya saya katakan bahwa itu adalah pedoman dasar palsu. Karena dia tidak menggunakan pedoman dasar yang sudah dikeluarkan PSSI, sehingga itu dianggap failed,” tegas La Nyalla.

Menurut La Nyalla, hukuman itu sudah berlaku otomatis. Sanksinya selama satu tahun dilarang aktif di sepakbola dan dikenakan denda Rp200 juta. Ditambahkan, jika keduanya mau mengabaikan hukuman itu tidak ada masalah. “Tapi selamanya dia tidak akan bisa bergabung dengan PSSI selama dia tidak menyelesaikan tuntutan Komdis PSSI,” tukas La Nyalla seraya mengungkapkan, tidak ada Asprov lain yang bermasalah serupa ini selain Asprov PSSI Sulsel.

“Harapan saya mudah-mudahan muncul ketua baru yang bisa menjalankan tugasnya terutama melaksanakan kompetisi yang ada di Sulsel. Otomatis ketua ini mau tidak mau harus punya kekuatan – maksudnya, kekuatan itu (berbentuk) dukungan dari klub-klub – kalau tidak begitu, susah,” ucap mantan Ketua Pengprov PSSI Jawa Timur ini.

Selain pemilihan ketua Asprov, Musprov nanti juga mengagendakan pengesahan statuta PSSI, termasuk perubahan nama dari yang dulu disebut Pengprov (pengurus provinsi) menjadi Asprov (asosiasi provinsi) juga disahkan di sana. Di samping itu, digelar pemilihan ketua dan wakil ketua serta jajaran komite eksekutif.[okezone]