 |
| Persib - IST |
Pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman mengakui jika statistik pertemuan kedua tim saat bertanding di Padang dalam beberapa laga terakhir kurang berpihak kepada Persib. Dia hanya berharap catatan tersebut hanya sebagai statistik masa lalu yang bisa diperbaiki anak asuhnya kali ini.
“Waktu lawan Persija, banyak yang mengatakan statistik Persib di Jakarta kurang bagus. Tapi anak-anak mampu menunjukan bisa membawa pulang satu poin. Begitu juga di Padang, statistik memang menunjukan kita selalu kesulitan di sana. Namun, siapa yang tahu hasil akhirnya seperti apa,” ujar Djanur.
Dari 10 pertemuan kedua tim di Padang sejak era Liga Indonesia musim 1994/1995 digelar. Persib sebenarnya sering menyulitkan Semen Padang, total dua kali Persib menang di Padang. Sisanya lima kali imbang dan tiga kali kalah.
Namun, merujuk pada lima laga terakhir di era kompetisi ISL, termasuk satu pertemuan di pentas IPL. Persib tak pernah mampu mengalahkan Semen Padang. Dengan catatan empat kali imbang dan sekali kalah. Di pertemuan terakhir di Bandung, 16 Februari 2014, Maung Bandung dipaksa menyerah 1-2.
Satu hal yang ditekankan Djanur kepada Firman Utina dan kawan-kawan saat menghadapi Semen Padang nanti adalah soal pentingnya meraih poin demi menjaga peluang lolos ke delapan besar.
“Persaingan memperebutkan tempat ke delapan besar makin ketat, jadi yang perlu ditekankan di sini bukan statistik pertandingan sebelum-sebelumnya. Tapi bagaimana kita harus meraih poin untuk menjaga peluang ke delapan besar,” tegasnya.
Sayangnya di Padang nanti, Persib harus kehilangan full back andalannya, Tony Sucipto yang terkena akumulasi kartu kuning. “Cukup disayangkan karena ini pertama kalinya buat saya sejak membela Persib harus absen akibat akumulasi kartu kuning,” ucap Tony.[viva]
