Latest News

Iklan

" });

Depak PS Kwarta 2-1, Pro Duta Semakin Kokoh Dipuncak Klasemen


SLI - Pro Duta membungkam PS Kwarta dengan skor 2-1 dalam laga Divisi Utama Liga Indonesia 2014 di Stadion Teladan, Medan, Selasa (12/8). Kemenangan ini membuat Pro Duta semakin kokoh di puncak klasemen Grup 1 dengan 23 poin.

Di awal laga, Kuda Pegassus, julukan Pro Duta, ketinggalan terlebih dahulu di menit 23 melalui tendangan M Ikshan. Meskipun begitu anak asuh Ansyari Lubis ini terlihat tidak panik dan masih mampu menguasai pertandingan.

Kesabaran Pro Duta terbayarkan, pada menit 43 Rachmad Hidayat dengan skill individunya mampu melewati dua pemain belakang PS Kwarta dan dengan mudah menjebol gawang Vidi Big Bella sehingga kedudukan berubah menjadi 1-1.

Tidak berapa lama, Rachmad Hidayat kembali menjadi petaka lini belakang PS Kwarta, kali ini umpan manisnya berhasil diselesaikan oleh Fiwi Dwipan sehingga membuat Pro Duta unggul 1-2. Skor tersebut bertahan hingga babak pertama berakhir.

Memasuki babak kedua, Ansyari Lubis mencoba merubah strategi dengan cara menarik keluar Fiwi Dwipan dan memasukkan Yusuf Efendi. Pergantian pemain tersebut membuat lini tengah Pro Duta menjadi lebih seimbang karena Yusuf sering juga turun membantu pertahanan.

Kuatnya lini tengah dan pertahan Pro Duta membuat PS Kwarta tidak sanggup menambah gol sehingga skor 1-2 bertahan hingga peluit akhir wasit ditiup. Ansyari Lubis pelatih Pro Duta mengatakan di babak kedua kami kehilangan pemainan karena Kwarta tampil menekan.

"Catatan penting buat saya adalah bahwa di 15 menit akhir, kondisi fisik pemain menurun. Hal inilah yang membuat pemain otomatis fokus bertahan," kata Ansyari usai laga.

"Kami bersyukur bila memang sudah aman di posisi kedua. Ini akan menjadi beban baru, karena sudah pasti akan lebih sulit," bebernya.

Sementara itu Slamet Riyadi pelatih PS Kwarta kecewa dengan kekalahan ini. "Kita kalah dan Bintang Jaya justru menang di Sigli. Hal ini membuat posisi kita turun di klasemen. Soal teknis pertandingan, di babak pertama kami terlalu memberikan ruang ke lawan," ungkap Slamet.

"Ternyata justru membuat lawan bergerak bebas. Di pertandingan selanjutnya kami tak mau mengulangi kesalahan ini. Soal peluang, masuk atau tidaknya ke babak selanjutnya, kami tak memikirkan itu. Setiap partai adalah final dan memburu kemenangan," tukas Slamet.[liga]